Rabu, 10 Oktober 2012

Penulusuran ke Goa Buniayu-Sukabumi


ditulis oleh  mba Tyas Wening tentang perjalanannya 
ke Goa Buniayu-Sukabumi
englishnite04@yahoo.com

Hai hai semuanya, ketemu lagi sama saya.  
Oke, kali ini saya bakal bagi-bagi pengalaman perjalanan dan penulusuran ke Goa Buniayu-Sukabumi yang baru saja saya sambangi.  Kesan saya tentang kota Sukabumi, kota ini punya udara yang masih terbilang segar, masih dingin, beda lah sama Jakarta apalagi tempat saya tinggal sekarang, Tangerang.  
didalam gua
Lets see >> Goa Buniayu sendiri berada di desa Kerta Angsana, kecamatan Nyalindung, Sukabumi.  Saya, bersama 15 teman saya memulai perjalanan dari terminal Kampung Rambutan, Jakarta pada Jumat malam.  Kami berangkat pukul 9 malam menggunakan bus umum non-AC Jurusan Jakarta-Sukabumi.  Perjalanan Jakarta-Sukabumi memakan waktu 3-4 jam.  Kami tiba di Terminal Sukabumi pukul 12.30 dini hari.  Untuk mencapai homestay yang masih memakan waktu 2 jam, kami menyewa 1 mobil angkutan umum berjenis carry, dengan keadaan lumayan berdesakan.  Kami menyewa mobil tersebut dengan kesepakatan diantar sampai homestay dan Minggu pagi (jam 10) dijemput dan diantar kembali ke Terminal Sukabumi.  Kami tiba di homestay pukul 3 dini hari.  

homestay
Keadaan homestay seperti saung bambu berukuran lumayan besar, keadaannya terbuka tanpa kamar, dan dikelilingi pepohonan.  Suasananya yang begitu asri, dengan udara dingin, dan lingkungan yang sangat kondusif untuk istirahat.  Karena homestay ini tidak menyediakan selimut dan bantal, maka saya menyarankan untuk membawa sleeping bag dan bantal portable.  Untuk urusan toilet homestay ini memiliki 6 toilet yang terletak tidak begitu jauh dari saung tempat saya tidur. Keadaanya pun bersih.  Untuk sarapan tidak usah khawatir pihak homestay telah menyediakan.  Teh, kopi hangat, nasi goreng, telur ceplok, pisang rebus, dan moci disuguhkan di meja makan di tengah pepohonan di depan saung kami berada. Suasana dan menu yang disediakan membuat sarapan menjadi sangat nikmat dan bersahabat.  Sekitar pukul 9 ketua pengelola Goa Buniayu datang ke homestay untuk memberikan pengarahan mengenai Goa Buniayu yang akan kami telusuri.  
the real team
Untuk biaya penelusuran tergantung pada jenis Goa.  Kelompok kami memilih untuk menelusuri Goa Vertikal (vertical hole) yang memiliki kedalaman kurang lebih 70m dan panjang 1500m.  Alat yang wajib kamu bawa adalah headlamp, memang para guide memakai penerangan yg lumayan lengkap tetapi untuk kenyamanan sendiri lebih baik membawanya.  Dan bagi kaum narsis bisa saja membawa kamera kedalam goa dengan catatan semua resiko ditanggung sendiri karena memang banyak hal menarik yang bisa menjadi objek narsis.  Saya sarankan untuk membawa kamera yang tahan air atau menggunakan housing, karena keadaan goa lumayan basah dan berlumpur.  
pasukan bebek (jln atu-atu)
Pukul 10 pagi kelompok kami memulai penelusuran goa, banyak sekali hal yang unik yang akan dijumpai di dalam goa.  Tetesan air yang membetuk stalagmite dan stalactite dengan berbagai bentuk sampai makhluk hidup yang hidup di dalam goa tersebut.  Semuanya cukup mengagumkan.  Penelusuran di goa pun sangat seru karena medannya beragam.  Mulai dari raplig, climbing, menyusuri sungai yang airnya setinggi paha orang dewasa (ketika musim hujan bisa lebih), dan menyusuri medan berlumpur lumayan pekat dan tebal. Pukul 3 sore penyusuran goa selesai.  Setelah beristirahat sejenak, kami diantar ke curug bibijilan untuk bebersih diri menggunakan mobil bak terbuka.  Setelah bersih kami diantar ke homestay untuk mandi, ganti baju, dan makan sore.  Menu makan sore kali ini pun tak kalah enaknya dengan sarapan tadi pagi, yaitu: sayur sop ayam, teri goring, tempe, perkedel, dan sambal.  
penampang atas gua
Pukul 5 sore kami pindah ke homestay (rumah penduduk) tak jauh dari homestay pertama.  Fasilitas homestay dengan 1 kamar tidur dengan tempat tidur double, ruang tamu, ruang keluarga yang memiliki 1 tempat tidur double, dan 1 kamar mandi sangat sederhana. Kegiatan malam kami isi dengan berbagi cerita dan bernyanyi diiringi gitar.  Karena sudah lelah kami pun istirahat.  Keesokan paginya, kami mandi, packing, dan bersiap pulang.  Dari perjalanan kali ini, slogan yang paling saya ingat adalah “jangan meninggalkan sesuatu di dalam goa kecuali jejak kaki, jangan mengambil sesuatu kecuali foto, jangan membunuh sesuatu kecuali waktu”.
makan pagi
kami cinta Indonesia

Note: untuk keterangan paket Goa lebih lengkap dapat dilihat di  www.buniayucave.com

8 komentar:

  1. Panjangnya 1500 mtr bukan 500 mtr

    BalasHapus
  2. Review yang menarik Tyas, yuk ngebolang lagi..:))

    BalasHapus
  3. Adek cowoku yg cantik,,,bravo

    BalasHapus
  4. hooooo kagak ikut kemaren T.T

    BalasHapus
  5. mas yudhis: udah diganti hehe

    mba endang: makasi

    agan anca: makasi juga. nanti kalo situ mao endors kaos ane pajang deh hehe

    mas pras: aku wanitah biasah mas hahah

    obi: ini bimo??

    BalasHapus