ditulis oleh mba Tyas Wening tentang perjalanannya
ke Goa Buniayu-Sukabumi
englishnite04@yahoo.com
Hai hai
semuanya, ketemu lagi sama saya.
Oke, kali ini saya bakal bagi-bagi pengalaman perjalanan dan penulusuran ke Goa Buniayu-Sukabumi yang baru saja saya sambangi. Kesan saya tentangkota Sukabumi, kota ini punya udara yang masih terbilang segar, masih
dingin, beda lah sama Jakarta
apalagi tempat saya tinggal sekarang, Tangerang.
Lets see >> Goa Buniayu sendiri berada di desa Kerta
Angsana, kecamatan Nyalindung, Sukabumi.
Saya, bersama 15 teman saya memulai perjalanan dari terminal Kampung
Rambutan, Jakarta
pada Jumat malam. Kami berangkat pukul 9
malam menggunakan bus umum non-AC Jurusan Jakarta-Sukabumi. Perjalanan Jakarta-Sukabumi memakan waktu 3-4
jam. Kami tiba di Terminal Sukabumi
pukul 12.30 dini hari. Untuk mencapai
homestay yang masih memakan waktu 2 jam, kami menyewa 1 mobil angkutan umum
berjenis carry, dengan keadaan lumayan berdesakan. Kami menyewa mobil tersebut dengan kesepakatan
diantar sampai homestay dan Minggu pagi (jam 10) dijemput dan diantar kembali
ke Terminal Sukabumi. Kami tiba di
homestay pukul 3 dini hari.
Keadaan
homestay seperti saung bambu berukuran lumayan besar, keadaannya terbuka tanpa
kamar, dan dikelilingi pepohonan.
Suasananya yang begitu asri, dengan udara dingin, dan lingkungan yang
sangat kondusif untuk istirahat. Karena
homestay ini tidak menyediakan selimut dan bantal, maka saya menyarankan untuk
membawa sleeping bag dan bantal portable. Untuk urusan toilet homestay ini memiliki 6
toilet yang terletak tidak begitu jauh dari saung tempat saya tidur. Keadaanya
pun bersih. Untuk sarapan tidak usah
khawatir pihak homestay telah menyediakan.
Teh, kopi hangat, nasi goreng, telur ceplok, pisang rebus, dan moci
disuguhkan di meja makan di tengah pepohonan di depan saung kami berada.
Suasana dan menu yang disediakan membuat sarapan menjadi sangat nikmat dan
bersahabat. Sekitar pukul 9 ketua
pengelola Goa Buniayu datang ke homestay untuk memberikan pengarahan mengenai
Goa Buniayu yang akan kami telusuri.
Untuk biaya penelusuran tergantung pada jenis Goa . Kelompok kami memilih untuk menelusuri Goa
Vertikal (vertical hole) yang memiliki kedalaman kurang lebih 70m dan panjang 1500m. Alat yang wajib kamu bawa adalah
headlamp, memang para guide memakai penerangan yg lumayan lengkap tetapi untuk
kenyamanan sendiri lebih baik membawanya.
Dan bagi kaum narsis bisa saja membawa kamera kedalam goa dengan catatan
semua resiko ditanggung sendiri karena memang banyak hal menarik yang bisa
menjadi objek narsis. Saya sarankan
untuk membawa kamera yang tahan air atau menggunakan housing, karena keadaan
goa lumayan basah dan berlumpur.
Pukul
10 pagi kelompok kami memulai penelusuran goa, banyak sekali hal yang unik yang
akan dijumpai di dalam goa. Tetesan air
yang membetuk stalagmite dan stalactite dengan berbagai bentuk sampai makhluk
hidup yang hidup di dalam goa tersebut.
Semuanya cukup mengagumkan. Penelusuran di goa pun sangat seru karena
medannya beragam. Mulai dari raplig,
climbing, menyusuri sungai yang airnya setinggi paha orang dewasa (ketika musim
hujan bisa lebih), dan menyusuri medan
berlumpur lumayan pekat dan tebal. Pukul 3 sore penyusuran goa selesai. Setelah beristirahat sejenak, kami diantar ke
curug bibijilan untuk bebersih diri menggunakan mobil bak terbuka. Setelah bersih kami diantar ke homestay untuk
mandi, ganti baju, dan makan sore. Menu
makan sore kali ini pun tak kalah enaknya dengan sarapan tadi pagi, yaitu:
sayur sop ayam, teri goring, tempe ,
perkedel, dan sambal.
Pukul 5 sore kami
pindah ke homestay (rumah penduduk) tak jauh dari homestay pertama. Fasilitas homestay dengan 1 kamar tidur
dengan tempat tidur double, ruang tamu, ruang keluarga yang memiliki 1 tempat
tidur double, dan 1 kamar mandi sangat sederhana. Kegiatan malam kami isi
dengan berbagi cerita dan bernyanyi diiringi gitar. Karena sudah lelah kami pun istirahat. Keesokan paginya, kami mandi, packing, dan
bersiap pulang. Dari perjalanan kali
ini, slogan yang paling saya ingat adalah “jangan meninggalkan sesuatu di dalam
goa kecuali jejak kaki, jangan mengambil sesuatu kecuali foto, jangan membunuh
sesuatu kecuali waktu”.
Oke, kali ini saya bakal bagi-bagi pengalaman perjalanan dan penulusuran ke Goa Buniayu-Sukabumi yang baru saja saya sambangi. Kesan saya tentang
didalam gua |
homestay |
the real team |
pasukan bebek (jln atu-atu) |
penampang atas gua |
Panjangnya 1500 mtr bukan 500 mtr
BalasHapusReview yang menarik Tyas, yuk ngebolang lagi..:))
BalasHapusMantab share nya sis :D
BalasHapusAdek cowoku yg cantik,,,bravo
BalasHapushooooo kagak ikut kemaren T.T
BalasHapusGood Job sis
BalasHapusmas yudhis: udah diganti hehe
BalasHapusmba endang: makasi
agan anca: makasi juga. nanti kalo situ mao endors kaos ane pajang deh hehe
mas pras: aku wanitah biasah mas hahah
obi: ini bimo??
Share nama homestaynya donk
BalasHapus