Kuliner: Warung Masakan Omah Bu Ageng

Welcome to Bu Ageng

"Warung Masakan Omah Bu Ageng" ini adalah sepenggal kalimat yang tertulis dibagian daftar menu di tempat makan Bu Ageng.  

Hari itu 12 Februari 2012, sekitar Pkl. 11.00 WIB dengan penuh rasa penasaran kami menuju ke Warung Bu Ageng untuk makan siang bersama. Benar saja, ketika kami sampai di lokasi, Warung Bu Ageng baru saja buka. Tanpa berlama-lama kami langsung masuk, menuju meja yang berdekatan dengan kolam ikan (*kering). Tidak berselang lama, seorang pelayan datang dengan membawa buku menu yang penuh dengan aneka masakan khas Jawa yang memiliki cita rasa unik dan menarik.
Ada beberapa point dari tempat makan yang buka setiap hari dari pkl 11.00 WIB sampai pkl.23.00 WIB, yang akan saya ceritakan kepada sahabat turis semua. Adapun itu antara lain sebagai berikut:
Pertama, Anda akan dibuat kagum dengan bangunan khas jawa berupa rumah Joglo yang sedap dipandang dan Asri dihati. Parkiran juga sangat luas, jadi nggak perlu kuatir jika anda membawa kendaraan yang besar kesana. Ketika masuk ke Warung Bu Ageng, maka anda akan disapa oleh crew ala resto bu ageng dengan senyuman. Oiyaa jika anda beruntung, anda akan bertemu juga lho sama Mas Butet, sang budayawan yang empunya warung ini beserta istri dan keluarganya.  Hari itu kami beruntung ketika kesana beliau ada di tempat.

Kembali ke topik bangunan tadi, ketika masuk anda akan disajikan dengan interior yang menarik. Terkesan sederhana dan tradisional ala jawa, namun tetap ada sentuhan modern pula disana. Dibalut dengan meja dan kursi kayu yang "ciamik", serta deretan foto para tokoh budayawan dan negarawan Indonesia yang terpampang di "gebyog" utama Warung Bu Ageng. Sungguh membangkitkan kenangan akan nilai historis.

Wall of History

Kedua,

Desain dari daftar menunya pun terkesan menarik bagi kami, karena secara sepintas mirip  sekali dengan daftar isi sebuah buku(*skripsi,ehmm...). Sehingga nampak mudah dibaca dan disertai keterangan menu yang ditawarkan. Buat wisatawan mancanegera tidak perlu kuatir karena bukun menu sudah dilengkapi translate dalam bahasa Inggris juga. Pilihan menunyapun beraneka ragam, mulai dari menu ringan sampai dengan menu berat.

Ketiga,

Ngalay sebelum makan, memang seru!

Kami memutuskan memesan 4 (empat) menu yang berbeda hari itu, diantaranya: Sayur Lodeh, Terik Daging, ditambah Nasi Pecel, Semur Daging. Untuk lauknya kami memilih tempe garit. Namun ada nama menu yang unik juga lho, yaitu Pangkal Lidah Goreng. "Woowh apaan tuh? Penasaran? Makanya harus dicoba dulu". Selain itu ada juga menu kayak Mangut Lele Njingrung,   Sayur Labu Bening, Soup, Ayam Nylekit, eyem penggeng, Sidat Bumbu Kecap, Bubur Duren Mlengooh, Kepiting Kare  dan masih banyak lagi. Untuk yang seger-seger anda bisa mepilih menu Es Jeruk Nipis, Es Kopyor, Es Duren atau Es Cincau Ijo. Hampir kelupaan, selain menyuguhkan masakan campuran jawa, Warung Bu Ageng ada menu masakan Kalimantan juga. Pokoknya manteppzzz...

Thumbs up for this menu

Keempat,

Masalah harga bisa terjangkau dan bervariasi, serta lokasinya pun terjangkau dari beberapa sisi arah kota jogja. Anda langsung saja menuju Jl. Tirtodipuran No. 13 Yogyakarta.  Jika engkau datang dari segala arah, cari aja  pathokan plengkung gading, terus ke selatan arah daerah Minggiran (Pasar Gading namanya). Ada perempatan pertama belok ke kiri, kurang lebih 95 meter sebelah kiri jalan.

Jangan cuma jadi pembaca, namun coba rasakan!

Kelima, 

Jadi jika anda ada disekitaran jogja, tidak ada salahnya mampir untuk sekedar rehat dari keringat aktivitas. Serta untuk memanjakan perut dengan sajian menu khas berselera. Silahkan tinggal pilih! Cuma bisa baca artikel ini atau mencoba sesuatu disana?

saran dan anjuran: Jangan sampai anda ketinggalan dompet dirumah, jangan lupa ajak pasangan (pasangan main, pasangan catur, pasangan sekolah atau pasangan ngobrol). Daripada ngobrol sama tembok dan kolam ikan yang kering, hihiii...

"Ini ceritaku, mana ceritamu?" 
by Rocky Valentino (Turis 3)